Aparat kepolisian kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) ilegal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebanyak 5.000 liter BBM ilegal disita dari sebuah kapal tanker pada Sabtu dini hari, 28 Desember 2024. Penangkapan ini merupakan bagian dari operasi pengawasan yang ditingkatkan selama musim liburan akhir tahun.
Kronologi Penangkapan

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indra Wijaya, menjelaskan bahwa operasi penangkapan bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas bongkar muat mencurigakan di dermaga timur pelabuhan. Polisi langsung melakukan pengintaian selama beberapa hari.
Pada Sabtu dini hari, polisi menggerebek sebuah kapal tanker yang sedang melakukan transfer BBM menggunakan selang ke kapal-kapal kecil tanpa dokumen resmi. Dalam penggerebekan ini, polisi mengamankan lima orang tersangka, termasuk nahkoda kapal dan dua awaknya.
“Kami mendapati transfer BBM ilegal ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan mengedarkan bahan bakar ke wilayah lain tanpa izin resmi. Barang bukti dan pelaku telah kami amankan untuk proses lebih lanjut,” kata AKBP Indra Wijaya.
Modus Operandi Penyelundupan BBM Ilegal

Menurut penyelidikan awal, para pelaku menggunakan modus membeli BBM subsidi dari wilayah tertentu dengan harga lebih rendah. BBM tersebut kemudian diangkut menggunakan kapal tanker menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Di pelabuhan, BBM dialihkan ke kapal kecil untuk distribusi ilegal dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Polisi juga menemukan dokumen palsu yang digunakan para pelaku untuk menyamarkan aktivitas ilegal ini, termasuk surat jalan palsu dan izin pengangkutan yang dimanipulasi. Kapal tanker ini beroperasi dengan dokumen yang seolah-olah sah untuk menghindari pemeriksaan selama perjalanan.
Barang Bukti yang Diamankan

Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti:
- 5.000 liter BBM jenis solar.
- Satu unit kapal tanker.
- Dua unit kapal kecil yang digunakan untuk distribusi.
- Selang transfer BBM sepanjang 50 meter.
- Dokumen palsu, termasuk surat jalan dan izin distribusi.
- Uang tunai yang diduga hasil penjualan BBM ilegal.
Biaya dan Keuntungan Penyelundupan BBM Ilegal
Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang potensi keuntungan dari aktivitas ilegal ini, berikut adalah tabel estimasi biaya dan potensi keuntungan dari penyelundupan BBM:
Jenis Biaya/Keuntungan | Estimasi (IDR) | Keterangan |
---|---|---|
Harga BBM Subsidi/Liter | 6.800 | Harga beli di wilayah subsidi. |
Harga BBM Non-Subsidi/Liter | 13.800 | Harga jual di pasar ilegal. |
Keuntungan Per Liter | 7.000 | Selisih antara harga subsidi dan non-subsidi. |
Total Keuntungan (5.000 Liter) | 35.000.000 | Keuntungan dari 5.000 liter BBM ilegal. |
Potensi Denda | 500.000.000 – 1.000.000.000 | Denda maksimal berdasarkan hukum. |
Langkah Polisi dalam Penanganan Kasus

Polisi telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk menangani kasus ini:
- Penyitaan Barang Bukti: BBM dan kapal yang terlibat dalam penyelundupan disita sebagai barang bukti.
- Penahanan Tersangka: Lima orang tersangka telah ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
- Kerja Sama dengan Pertamina: Polisi berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pengawasan distribusi BBM subsidi lebih ketat.
- Penelusuran Jaringan: Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap jaringan penyelundupan BBM ilegal yang lebih besar.
- Peningkatan Patroli: Operasi patroli di pelabuhan akan ditingkatkan untuk mencegah aktivitas serupa di masa mendatang.
Dampak Penyelundupan BBM Ilegal
Penyelundupan BBM ilegal tidak hanya merugikan negara dari sisi finansial, tetapi juga memengaruhi distribusi BBM untuk masyarakat yang berhak menerima subsidi. Berikut adalah beberapa dampaknya:
- Kerugian Negara: Potensi kerugian negara akibat selisih harga subsidi dan non-subsidi mencapai miliaran rupiah.
- Gangguan Distribusi: Penyaluran BBM subsidi untuk masyarakat bisa terganggu akibat aktivitas ilegal ini.
- Dampak Lingkungan: Transfer BBM ilegal yang tidak sesuai prosedur berisiko mencemari lingkungan sekitar pelabuhan.
- Persaingan Tidak Sehat: Pelaku usaha yang mematuhi aturan menjadi dirugikan karena praktik ilegal ini.
Imbauan dari Kepolisian
Kapolres Tanjung Priok, AKBP Indra Wijaya, mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait distribusi BBM. Polisi juga mengingatkan pelaku usaha di sektor transportasi dan logistik untuk memastikan legalitas dokumen mereka.
“Kami mengajak seluruh masyarakat dan pelaku usaha untuk bersama-sama menjaga keamanan distribusi BBM. Jangan tergoda keuntungan cepat yang melanggar hukum,” tegas AKBP Indra Wijaya.
Kesimpulan: Menjaga Keamanan Distribusi BBM untuk Kesejahteraan Masyarakat
Kasus penyelundupan BBM ilegal di Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat terhadap distribusi bahan bakar. Tindakan polisi yang cepat dan tegas tidak hanya mencegah kerugian negara, tetapi juga memastikan distribusi BBM berjalan adil sesuai peruntukannya. Dengan kerja sama antara aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus serupa dapat dicegah di masa depan.
Pengawasan yang lebih ketat, penegakan hukum yang konsisten, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya distribusi BBM yang legal adalah kunci untuk menjaga ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat yang membutuhkan. Mari bersama-sama menjaga sumber daya bangsa untuk kesejahteraan bersama.